Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin melalui Bidang Perlindungan Khusus Anak melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kota Banjarmasin selama 2 hari pada Selasa s.d Rabu, 9 s.d 10 Mei 2023 bertempat di Aula Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Kegiatan ini dihadiri oleh aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari 52 kelurahan di seluruh Kota Banjarmasin.
Kegiatan dibuka langsung oleh pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin Bapak Drs. M. Helfiannoor, M.Si. Beliau menyampaikan apresiasi akan terbentuknya PATBM di seluruh kelurahan di Kota Banjarmasin sejak diprakarsai pada 2017.
Narasumber pertama merupakan Psikolog anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Kalimantan Selatan Ibu Widiya Aris Radiani, M.Psi., Psikolog. Beliau menyampaikan paparan soal Dukungan Psikologis Awal (DPA) dan Teknik Konseling pada korban kekerasan Perempuan dan Anak.
Pemateri selanjutnya diisi oleh Bapak Heriyadi, SH selaku Fasilitator PATBM Kota Banjarmasin yang menyampaikan materi tentang Aktivis PATBM Sebagai wadah Partisipasi Masyarakat Terhadap Perlindungan Keluarga.
Kegiatan di hari pertama diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab antar panelis dan peserta.
Di hari kedua (Rabu, 10/5), Kegiatan langsung dibuka oleh narasumber Bapak Abdussyahid sebagai Fasilitator PATBM Provinsi Kalimantan Selatan. Beliau membawakan tema Optimalisasi Dokumen Digital PATBM sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Personal Kader PATBM Kota Banjarmasin dalam Pencegahan & Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Beliau juga mengadakan praktik kelompok perihal Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
Dan narasumber terakhir diisi oleh Trainer TRUSTCO Banjarmasin Bapak Hendra, SE., ME., CBA. Beliau menyampaikan materi tentang Membangun Motivasi Dalam Komunikasi Persuasif.
Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini dapat memunculkan rasa kasih sayang dan empati pada anak yang mengalami kekerasan di hati para Aktivis PATBM kelurahan, sehingga perlindungan anak di wilayah melalui pencegahan dan penanganan dapat dioptimalkan.